Penulis
: Tiar Anwar
Bachtiar
Penerbit : Pembela Islam
Cetakan : Pertama/November 2012
Jumlah Halaman : 140 hal
Penerbit : Pembela Islam
Cetakan : Pertama/November 2012
Jumlah Halaman : 140 hal
Apa
sebab pesantren tetap tumbuh di lingkungan Persis, bahkan bertambah banyak dan
berkembang keseluruh wilayah Indonesia. Pesantren pun sekarang lebih
bervariatif, mulai dari seragam yang dikenakan oleh santri (murid) dan ‘asatidz
(guru), fasilitas yang disediakannya, sampai pada kurikulum (mata pelajaran)
yang diajarkannya. Baik pesantren tradisional maupun pesantren modern
dalam era sekarang sama-sama memilki ruang dan tempat yang tidak saling
berbenturan, terlebih keduanya saling mendukung satu sama lainnya, yakni
pesantren yang bertujuan untuk mencetak para mubaligh dan cendikiawan muslim.
Dalam
buku ini dipaparkan dengan jelas jatuh bangunnya sebuah pesantren, mulai dari
berdirinya pesantren di lingkungan Persis, ke-non aktif-an pesantren di zaman
pendudukan Jepang dan di zaman Revolusi, sampai pada pengembangan kembali
eksistensi pesantren baik dalam proses belajar mengajar, administratif
ke-pesantren-an, eksistensi pesantren dalam kaitannya dengan masyarakat dan
Persis itu sendiri, dan juga pengembangan pesantren ke daerah-daerah di
luar pulau Jawa.
Dimana
ada pesantren maka akan ada pula masjid, disebagian banyaknya tersedianya
pondok (tempat menginap santri dan mubaligh).
Hal tersebut, dipaparkan pula dalam buku ini yang berjudul “Sejarah Pesantren Persis
1936-1983” karya al-Ustadz Tiar Anwar Bachtiar yang telah banyak
menulis buku baik untuk kalangan Persis sendiri ataupun masyarakat. Buku-buku
beliau senantiasa menggugah semangat untuk senantiasa menambah dan memperdalam
ilmu terlebih menyadarkan kita sebagai seorang Muslim. Buku ini terlahir dari
berbagai dorongan (amanah), salah satunya beliau yang diminta untuk
menjadi salah satu pengajar mata kuliah “Sejarah Pendidikan Persis” di
STAI Persis Garut, mata kuliah yang baru digagas dan menurut beliau sangat khas
dan penting. Buku ini sangatlah penting bagi kita mengetahuinya terlebih
bagi para ‘asatidz di lingkungan Persis dan Masyarakat pada umumnya. (PS).